Indonesian Stories, Jawa Tengah
Waktu menunjukkan pukul 7 malam. “Tami, Ara … ayo cepat, aku tak mau nanti kita terlambat,” ajakku. Tami dan Ara pun mempercepat langkah mereka untuk menyusulku yang memutuskan untuk berlari kecil agar segera sampai ke tanah lapang di ujung kampung kami. Sudah...
Indonesian Stories, Jawa Tengah
“Nyong ora ngira bisa duwe kabeh, iki kabeh amargo kadi sang pangeran Gusti Allah[1],” demikian penuturan Endang. Kini ia sudah memiliki rumah sendiri, hasil kerja kerasnya. Meskipun masih beralaskan semen, namun rumah beton itu sudah berdiri kokoh. Di usia 15 tahun...