Rahasia Dahsyatnya Pahala Puasa
CARA LAIN MENDENGARKAN:
Transkrip
Banyak orang yang bertanya kepada saya tentang kesan-kesan bulan Ramadan di tempat di mana saya pernah berada. Saya pernah berada di Mesir, pernah berada di Saudi Arabia, bahkan saya pernah berada di Amerika, dan waktu kecil saya pernah juga berada di Indonesia atau di Makassar.
Sebagaimana semua umat Islam mendambakan untuk menunaikan Ramadan di kota suci di Mekkah, saya pun berkesempatan untuk menunaikan ibadah puasa beberapa kali baik di Mekkah maupun di Madinah.
Suasana di tanah suci pada 10 hari terakhir luar biasa.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pertama-tama, saya ingin mengingatkan kita semuanya bahwa menjelang akhir Ramadan ada hari-hari yang sangat menentukan bagi sukses tidaknya puasa kita. Adalah 10 hari terakhir yang dijanjikan akan ada di dalamnya Lailatul Qadar, malam suci yang dijanjikan pahala yang besar bahkan transformasi dalam kehidupan seseorang apabila ia dapat memperoleh malam suci tersebut.
Banyak orang yang bertanya kepada saya tentang kesan-kesan bulan Ramadan di tempat di mana saya pernah berada. Saya pernah berada di Mesir, pernah berada di Saudi Arabia, bahkan saya pernah berada di Amerika, dan sewaktu kecil saya pernah juga berada di Indonesia atau di Makassar.
Sebagaimana semua umat Islam mendambakan untuk menunaikan Ramadan di kota suci di Mekkah, saya pun berkesempatan untuk menunaikan ibadah puasa beberapa kali baik di Mekkah maupun di Madinah.
Suasana di tanah suci pada 10 hari terakhir luar biasa penuh. Ka’bah tawaf berjubel disebabkan karena muslim merasa bahwa tempat yang paling suci di mana mereka dapat menunaikan puasa yang berlipat ganda pahalanya adalah di Mekkah dan di Madinah.
Di Mesir, saya ingat waktu saya studi, di sana banyak sekali aktivitas yang dilaksanakan pada malam hari di daerah Mesjid Al-Azhar, Mesjid Sayyidina Husein. Ada festival-festival dan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan ilmu-ilmu agama dan juga ada ekspedisi, kitab-kitab yang sangat ramai.
Tapi yang paling berkesan bagi saya adalah sewaktu saya berada di Makassar. Waktu itu umur saya masih sekitar 10 tahun. Tiap kali, 10 hari terakhir, kita menunaikan tarawih maka suasana hening luar biasa di mesjid yang tidak terlalu besar di Mesjid As’Said di Makassar.
Orang-orang pada umumnya yang sudah umur di atas 60 tahun, itu dengan sangat sedih ingin meninggalkan hari-hari terakhir bulan puasa sambil mengucapkan muwadda’ muwadda’ ya Ramadan, mereka bercucuran air mata.
Saya waktu itu bertanya kepada ayah saya almarhum, kenapa orang-orang tua ini menangis.
Beliau menyampaikan pada saya bahwa mereka semuanya beranggapan bahwa belum tentu
tahun depan mereka akan mendapatkan kesempatan untuk menunaikan puasa dan mendapatkan kesempatan 10 hari terakhir yang sangat mulia di mana pada 10 hari itu ada Lailatul Qadar.
Sekarang setelah saya berusia lanjut juga, baru saya bisa menerangkan mengapa mereka begitu sedih.
Bulan puasa adalah bulan yang istimewa yang menurut Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah bulan yang penuh dengan rahmat. Bahkan 10 hari pertama dijanjikan rahmat dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, 10 hari kedua pengampunan, dan 10 hari ketiga adalah pelepaskan dari api neraka.
Kita pada bulan puasa seakan-akan berada di alam spiritual, di mana kita diminta untuk betul-betul mengubah sikap kita dan menjadi orang yang lebih baik.
Kita sangat mengetahui bahwa di dalam rangkaian ayat suci Al-Qur’an tentang bulan puasa, Allah menyampaikan bahwa bulan puasa ini atau ibadah puasa ini tidaklah khusus untuk orang Islam, tetapi telah ditetapkan bagi seluruh peradaban yang sebelum Nabi Muhammad diutus sebagai rasul.
Peradaban-peradaban dari zaman dulu sampai sekarang manusia-manusia berpuasa untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
Nah untuk umat Islam, diingatkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala bahwa ini adalah ayyaman ma’dudat. Ini adalah hari-hari yang terbilang tidak terlalu lama, itu 30 hari.
Dan hendaknya kesempatan 30 hari ini betul-betul kita gunakan untuk meraih apa yang diharapkan dari puasa ini yaitu la’allakum tattaqụn. Semoga dengan puasa ini kita meraih takwa.
Selanjutnya puasa ini adalah ibadah yang istimewa yang dijanjikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala bahwa ganjarannya langsung akan diberikan oleh Allah, karena ibadah ini adalah ibadah yang hanya diketahui oleh seorang yang melaksanakannya dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala sehingga memang membutuhkan keikhlasan untuk mengerjakannya.
Dari itu, ganjaran puasa adalah kita dapat memperoleh takwa.
Di kesempatan lain nanti kita bisa menjelaskan bagaimana caranya untuk meraih takwa itu. Tetapi sekarang ini, yang penting untuk kita ketahui bahwa janji Allah untuk mereka yang berpuasa, man shoma imanan wahtisaban ghufiro lahu maa taqoddama min dzanbih. Barang siapa yang berpuasa dengan sungguh-sungguh, dengan sepenuh hati, maka yang berpuasa akan mendapatkan ampunan dari dosa-dosanya yang telah lewat.
Disebutkan juga bahwa puasa ini adalah perisai untuk pelaku puasa dari api neraka.
Yang paling istimewa di dalam puasa Ini adanya Lailatul Qadar. Lailatul Qadar ini adalah malam yang, demikian sesuai yang disebutkan di dalam Al-Qur’an, …khairum min alfi syahr, lebih mulia dari 1000 Bulan.
Orang yang beribadah, orang yang berbuat baik, orang yang senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala maka ganjarannya luar biasa tidak terhingga.
Dari itu dalam suasana yang penuh dengan arti spiritual ini, mari kita bersama-sama menggunakan waktu kita seoptimal mungkin untuk meraihnya.
Kita tahu bahwa setiap tahun di Amerika ada discount yang luar biasa pada masa Thanksgiving yang dinamai Black Friday. Semuanya orang ingin menghadiri untuk mendapatkan discount yang sampai 90%. Bisa dibayangkan bulan puasa ini, kira-kira bisa dianalogikan dengan kesempatan yang luar biasa yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala bagi seorang yang berpuasa.
Discount, anugerah dan janji untuk dimasukkan surga pada 30 hari yang kita laksanakan sebagai ibadah puasa ini. Kita ketahui bahwa puasa ini bukanlah suatu ibadah yang mudah karena luar biasa ganjarannya dan janjinya.
Janji Allah kepada mereka yang berpuasa antara lain Allah juga menyampaikan kepada kita bahwa, …wa raḥmatī wasi’at kulla syaī`, fa sa`aktubuhā lillażīna…wa raḥmatī wasi’at kulla syaī`, fa sa`aktubuhā lillażīna yattaqụna… Rahmat-Ku meliputi segala sesuatu dan Aku tetapkan bahwa rahmat tersebut akan Kuberikan kepada mereka yang bertakwa dan siapa yang mereka yang bertakwa itu, tidak lain adalah, antara lain adalah orang yang berpuasa.
Di salah satu ayat disebutkan, Wa sāri’ū ilā magfiratim mir rabbikum wa jannatin ‘arḍuhas-samāwātu wal-arḍu. Bergegaslah untuk memperoleh ampunan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, jalan memperoleh surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang telah dipersiapkan oleh orang-orang yang bertakwa, orang-orang yang berpuasa.
Dari itu, mari kita bersama-sama melakukan ibadah puasa kita khususnya pada 10 hari terakhir ini, menjelang Lailatul Qadar Insyaallah kita semuanya bisa memperoleh karena apabila kita bisa memperoleh Lailatul Qadar maka kehidupan kita akan terasa tentram, kehidupan kita akan berubah menjadi manusia yang lebih baik.
Yang tadinya kita penuh dengan kegelisahan kita menjadi tentram, yang tadinya kita penuh dengan arogansi kita akan menjadi orang yang rendah hati, yang tadinya kita seorang yang pemarah akan menjadi orang yang bijaksana.
Dan sebagai penutup saya ingin mengingatkan, istri nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, Sayidatina Aisyah, pernah bertanya kepada Rasulullah, “Rasulullah, apa yang harus kita lakukan dan kita berdoa pada masa-masa menjelang Lailatul Qadar?”
Rasulullah mengajarkan istrinya dan tentu saja mengajarkan kita semuanya untuk mengucapkan doa sebagai berikut ini, “Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni.” Allahumma innaka ‘afuwwun. Sesungguhnya Engkau ya Allah mahakuasa yang penuh dengan pengampunan, untuk itu ampunilah, fa’fu anni, ampunilah dosa-dosaku.
Mengapa pengampunan yang dimintakan kepada Allah?
Karena pada hakekatnya perbuatan yang baik diganjar sampai dengan 700 kali. Dosa-dosa kita hendaknya kita dapat hapus dengan permohonan ampunan sehingga yang tertinggal adalah kebaikan-kebaikan yang ganjarannya 700 kali sebagaimana janji Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Jadi ganjaran yang begitu besar dijanjikan kepada seorang yang berpuasa. Hendaknya mari kita sama-sama mengambil kesempatan yang baik ini untuk kesejahteraan kita, keluarga kita, dan menjadikan diri kita lebih baik dari pribadi kita sebelum kita menjalankan puasa bulan ini.
Dan setelah kita nanti berpuasa Insyallah kita merayakan hari kesucian kita, hari kejadian kita, fitrah kita, sehingga betul-betul kita memasuki tahun depan setelah berpuasa ini, kita menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya.
Semoga kita dapat meraih tersebut dan semoga uraian ini bermanfaat adanya.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.